Kedua belah pihak "menegaskan kembali urgensi gencatan senjata segera, masuknya bantuan kemanusiaan, serta pembebasan para sandera dan tawanan," seraya menekankan kembali penolakan mereka terhadap relokasi paksa warga Palestina, kata pernyataan itu.
Pada Sabtu yang sama, Pasukan Pertahanan Israel (Israel Defense Forces/IDF) menyebutkan dalam sebuah pernyataan bahwa 106 paket bantuan telah dikirim melalui udara di seluruh Jalur Gaza oleh enam negara.
Bantuan kemanusiaan didistribusikan melalui udara di atas Gaza City pada 8 Agustus 2025. (Carapandang/Xinhua/Rizek Abdeljawad)
Menurut pernyataan tersebut, untuk pertama kalinya Yunani dan Italia ikut berpartisipasi dalam operasi udara tersebut, bekerja sama dengan Uni Emirat Arab, Yordania, Jerman, dan Belanda.
Sejak dimulainya kembali operasi bantuan udara internasional pada akhir Juli, sebanyak 11 negara telah berpartisipasi dan menyalurkan lebih dari 1.100 paket bantuan ke Jalur Gaza sejauh ini.
IDF mengatakan pihaknya terus melakukan serangkaian tindakan untuk meningkatkan respons kemanusiaan di Gaza dan akan bekerja sama dengan komunitas internasional guna memperkuat upaya bantuan, sambil membantah tuduhan bahwa Israel secara sengaja menyebabkan kelaparan di Gaza.